Jumat, 08 Maret 2013

TIPS MENDAKI GUNUNG UNTUK PEMULA BAGIAN 2



 Pendakian adalah olahraga alam bebas (outdoor sport) yang sangat populer,  kegiatan ini dapat di lakukan bagi bagi siapapun. Bahkan dari bangku sekolah pun kita diajari olahraga ekstrem ini dengan berbagai ekstra kurikuler seperti pramuka. 
Mengapa banyak orang yang menyukai olahraga ini? Tentu saja banyak ragam alasannya . pasti kalian tahu kalau mendaki itu dapat melatih kita untuk mandiri, menghayati arti kehidupan, mencari suasana baru yang jauh dari ributnya kota, serta menikmati keindahan alam yang sangat luar biasa dengan udara yang masih asri jauh dari polusi udara, dan bisa menyehatkan badan.  Selain itu mendaki juga bisa menjalin kerjasama dan toleransi dalam tim, menahan sifat egois, melatih mental dan fisik kita dalam menjalani kerasnya kehidupan.

Kalian semua pasti ingin meraih jenjang sukses, kerja yang bagus, dan meraih puncak sukses dalam kehidupan, dengan mendaki gunung, kita akan mengerti seperti inilah tantangan dalam mendaki gunung dalam kehidupan nyata.



Seorang pendaki musti melakukan persiapan yang matang. Jangan sampai kegiatan yang bertujuan untuk mendapatkan pengalaman dan kepuasan diri ini berakibat yang merugikan buat diri pendaki dan alam (lingkungan hidup). Namun, bagi yang baru pertama kali hendak mencoba alias pemula, apa saja yang perlu disiapkan?
  •  Pastikan kamu memberi tahu orang lain sebelum pergi. Kemana dan kapan rencananya kamu akan balik. Kalau ada apa-apa mereka akan tahu dan memberi info ke pihak yang berwenang.
  •  Mengecek Terlebih Dahulu Lokasi Pendakian. Sebelum memulai pendakian Anda disarankan mengecek dahulu lokasi pendakian dan mengetahui track pendakian. Apakah keadaan gunung saat itu dalam kondisi baik untuk didaki atau kondisi gunung siaga satu dan tidak layak untuk didaki. Mengecek track pendakian melalui internet atau
    pun bertanya kepada teman yang sudah hafal track pendakian itu juga penting dilakukan agar kita siap menghadapi track yang akan kita lalui nanti.
  • Perlengkapan hendaknya disesuaikan dengan lokasi, rute, jangka waktu, jumlah pendaki dan kondisi cuaca. Namun beberapa peralatan yang sangat penting diantaranya: tas khusus pendaki (carrier), sepatu trekking, jaket, jas hujan, matras, sleeping bag, baju ganti, alat penerangan seperti senter, korek api, tenda, kantong plastik, kompor dan peralatan masak mini, alat komunikasi, tempat air, dan peralatan survival dan obat-obatan.

  • menaruh barang bawaan yang paling ringan pada bagian dasar dan yang paling berat pada bagian atas backpack. Pertama, barang yang paling ringan dan tidak mudah rusak ditempatkan pada bagian dasar, misalnya: pakaian, selimut, sarung, jas hujan, sleeping bag, dan sebagainya. Kemudian diatasnya (bagian tengah) diisi dengan barang yang termasuk berat, misanya: beras, air minum, nesting, mini kompor, dan sebagainya. Dan yang terakir, paling atas dapat diisi dengan tenda dome dan barang yang ringan namun sifatnya mudah rusak, misalnya: roti kering, gas, mie instan, bumbu dapur, dsb. Dengan cara tersebut menjadikan gaya tarik kebawah berkurang, karena tidak menempatkan barang yang berat pada bagian bawah, dengan demikian pendaki tidak akan merasa “ditarik dari belakang oleh sesuatu” sehingga pendaki tidak akan merasa cepat kehabisan nafas/keletihan dalam perjalanannya. Semakin naik posisi barang-barang yang berat, maka hasilnya semakin baik atau semakin ringan. 
  • Selalu siapkan kantung plastik/ trash bag di dalam ransel anda, karena akan berguna sekali nanti misalnya untuk tempat sampah yang harus anda bawa turun gunung, baju basah dan lain sebagainya. Dapat juga berfungsi untuk lapisan anti air bagi ransel. Atau dapat juga dimanfaatkan sebagai jas hujan saat darurat. Gunakan selalu kantung plastik untuk mengorganisir barang-barang di dalam ransel anda (dapat dikelompokkan masing-masing pakaian, makanan dan item lainnya), ini untuk mempermudah jika sewaktu-waktu anda ingin memilih pakaian, makanan dsb. 
 
  •  Pada musim hujan, bersiaplah dengan lingkungan yang becek. Pilih tas dengan banyak kantong, tali bahu empuk, dan zipper besar. Pastikan itu adalah ukuran yang tepat.Yang wajib dibawa pertolongan pertama, botol air, pisau, perjalanan peta, dan topi.
  • Perlengkapan satu ini mutlak dibawa walaupun tidak musim hujan, karena perlengkapan ini mempunyai banyak fungsi di gunung. Selain dipakai saat hujan tiba, jas hujan dapat juga digunakan sebagai tenda darurat (bivoak), alas tidur darurat, atap darurat, selimut darurat, juga bisa dipakai sebagai unsur penting tandu darurat. 
  •  Selalu simpan korek api di tempan yang aman dan usahakan selalu kering. 
  •  Sebelum pendakian dilakukan harus melapor dan memperoleh izin dari pihak-pihak terkait terutama di pos pendakian. Di pos pendakian ini, isilah buku tamu dengan mencantumkan nama pendakian, alamat lengkap dan nomor telepon keluarga atau teman yang dapat dihubungi bila terjadi musibah di gunung. Setelah kembali (turun) dari mendaki gunung jangan lupa untuk melapor kembali ke Pos Pendakian. 
 
 
Dan yang paling penting adalah menjaga kelestarian alam dengan cara

  • Menikmati keindahan alam tanpa merusak atau menyakiti alam tentu akan semakin indah. Karena itu selama pendakian hindari perbuatan-perbuatan yang dapat merusak keindahan dan keseimbangan alam seperti melakukan aksi coret-coret (vandalisme), menebang tumbuhan sembarangan, menangkap hewan, memetik bunga (seperti edelweiss), maupun membuang sampak non-organik.
  • Sampah, terutama sampah plastik yang dihasilkan selama pendakian hendaknya dikumpulkan dalam kantong plastik dan dibawa turun gunung dan dibuang di tempat sampah di pos pendakian. Tips ini sesuai dengan semboyan yang biasanya dipegang oleh pencinta alam:  jangan pernah meninggalkan apapun di gunung kecuali tapak kaki dan kenangan. 
  •  Jika selesai menyalakan api unggun, matikan hingga betul-betul padam termasuk bara apinya dengan menyiram air atau menutupnya dengan tanah. Juga ketika membuang putung rokok, matikan dulu bara apinya. Ini untuk menghindari terjadinya kebakaran hutan.


Sorry kalu so talanggar panjang, lantaran ta langgar banya kwa depe referensi (sorry kepanjangan, karena banyak sekali referensi)

#disadur dari berbagai sumber




Tidak ada komentar:

Posting Komentar